Jumat, 30 Desember 2011

PACARAN MENURUT ISLAM ITU ??

Karena inget mbak itu selalu bilang “ ISLAM NGELARANG BERPACARAN “

Aku juga pernah baca artikel anak STAN .. judulnya itu MAMPUKAH RUMAH TANGGA YANG SAKINAH DIAWALI DENGAN PACARAN? “

Dan aku juga pernah nanya ke seseorang yang pernah deket juga , aku nanya ke dia ..
“ Menurut kamu, kalo orang pacaran udah bertahun – tahun gitu udah pasti nikah ndak ? ya semisal udah pacaran 8 tahunan gitu ? “

Terus dia jawab ya menurutku dia lumayan bijak juga : “ Lamanya orang pacaran , belum tentu membawa mereka ke jenjang pernikahan.. Percaya deh sama aku .. Walaupun berapa lama itu mereka pacaran :)

Jleeeb ya jawabanya , hahaha .. emang waktu itu bener2 lagi deket banget sama orang yang ngasih jawaban ini .. Dan aku juga masih inget kalo ini anak pengen pacaran selama 2 Tahunan gitu .. Tapi sebelumnya MAAAAAF ya :) ..


SEPENGGAL ARTIKEL yang dari anak STAN tadi :

Sebuah rumah tangga yang sakinah mawaddah warrohmah tidak bisa dijembatani dengan kemaksiyatan kepada Allah Ta’ala. Masih terngiang nasihat-nasihat beliau dengan jelas, memang tidak mungkin sebuah pernikahan yang mengharapkan ridha dan barokah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala didapatkan jika diawali dengan bermaksiyat kepada-Nya, bagaimana bisa mendapatkan keindahan hidup berumah tangga jika diawali dengan menentang perintah Allah Ta’ala, padahal sudah teramat jelas larangan-larangan itu termaktub dalam Al-Qur’an Al-Kariim, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : 

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al Israa’ : 32)

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…” (QS An-Nuur : 30) 

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…”(QS An-Nuur : 31) 

Wahai adik-adikku generasi muda Islam, bukankah telah banyak nasihat dan contoh yang engkau dapatkan tentang kebiasaan pacaran ini, betapa pintu syaithan terbuka luas, seluas-luasnya bagi dua remaja muda-mudi yang sedang berpacaran? Kalau mereka melontarkan beberapa syubhat yang berhubungan dengan pacaran ini maka tidak lain itu hanya alasan yang muncul karena dorongan syahwat mereka belaka, bukan karena petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu bagaimana mungkin engkau akan menukar petunjuk Allah dengan syahwatmu? Kadang ketika penulis menasihati beberapa anak-anak muda untuk bertaqwa kepada Allah Ta’ala dan menghentikan pacaran mereka membantah dengan perkataan-perkataan yang membuat penulis sedih dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala, wahai adik-adiku! Aku mencintaimu karena Allah maka terimalah nasihatku ini…
Perkataan syubhat yang sering mereka bantahkah!

Syubhat Pertama : Ada yang berkata,”Ga sebegitunya seh! Yang penting kan kita tidak zina beneran!…”
Wahai adiku remaja muslim, bukankah perkataanmu di atas telah menunjukkan kesombonganmu, bahwa engkau yakin tidak akan terjerumus kepada zina? Padahal engkau telah membuka pintu syaithan untuk menjerumuskanmu,
 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.”
”Maka pacaran ini sudah termasuk bagian dari zina, mulai dari saling pandang mata, melempar senyuman, bergandengan tangan, kata-kata merayu dan memanja, sekaligus hati yang berfantasi dan berangan-angan agar lebih dari itu, maka potensi zina lebih diperbesar prosentasenya dengan kehadiran syaithan yang tidak akan pernah absen dari kegiatan seperti ini, dan akhirnya pun berujung dengan benar-benar terjadinya zina.” (PERSIS kayak omongan mbak yang di BUS itu :) )

SEBAGIAN BESAR MEREKA YANG MENIKAH TANPA PACARAN adalah seorang muslim yang shalih, yang memahami tentang hukum-hukum agamanya, dan tidaklah bisa memperlakukan wanita dengan baik sesuai dengan kehormatan yang diberikan Allah kepada mereka kecuali seorang lelaki yang shalih! Karena seorang suami yang shalih jika dia menemukan sesuatu yang tidak disukainya dalam diri istrinya maka dia tidak mencelanya dan memukulnya kecuali yang menjadi hak baginya, seorang suami yang shalih akan mendidik istrinya dengan lembut sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bahasan tentang hal ini telah banyak dibahas. Maka ketahuilah wahai para wanita, mana yang akan engkau pilih, mendapatkan seorang calon suami yang gemar pacaran (sudah pasti mereka ini sering gonta-ganti pacar), atau mendapatkan seorang suami yang shalih yang mampu mengantarkanmu menuju surga Allah (insya Allah) .

Nah , udah bisa ambil hikmahnya juga deh habis ketemu mbak yang di bus itu  dan baca artikel nya mas mas .. Yah , buat anak cowok yang lagi pacaran trus habis baca artikel ini jangan di putusin juga yaa pacarnya  kasian .. hahaha :D
Alhamdulilah , semoga bermanfaat .. Selalu bersyukur yaa  .. Lebih baik deket aja , karna berteman lebih baik daripada pacaran dan belum saatnya .. 
Umm, brarti pacaran itu = ma’siyat ya ?? #garukgarukepala .. astagfirulloh ngga tauk ah .. no comment yaa hahaha :D

3 komentar:

  1. yang pacaran boleh komen ya :)

    ada yang mau saya tanyakan, meskipun situ cuma copast dari kata2nya orang lain, alangkah baiknya kalo bisa mempertanggungjawabkan

    Saya tanya kalimat ini>>>
    ”Maka pacaran ini sudah termasuk bagian dari zina, mulai dari saling pandang mata, melempar senyuman, bergandengan tangan, kata-kata merayu dan memanja, sekaligus hati yang berfantasi dan berangan-angan agar lebih dari itu, maka potensi zina lebih diperbesar prosentasenya dengan kehadiran syaithan yang tidak akan pernah absen dari kegiatan seperti ini, dan akhirnya pun berujung dengan benar-benar terjadinya zina.”

    coba fikirkan>>>

    kalimat "saling pandang, melempar senyuman, kata-kata merayu dan memanja itu aja termasuk zina", nah padahal secara tidak kita sadari hal ini kita lakukan tidak hanya pada "pacar". pun mereka yang tidak berpacaran juga melakukan ini.

    <<>>
    "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…” (QS An-Nuur : 30)

    “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…”(QS An-Nuur : 31)

    <<>>
    islam mengenal ta'aruf, tidak mengenal pacaran,, tapi apakah pacaran itu pintu ma'siyat?? apakah kalo kita pacaran maka jelas2 kita menuruti nafsu?? lalu saat kita melakukan sesuatu sekalipun itu berupa kebaikan apakah itu juga menuruti nafsu?? lalu apabila berjalan lama dan alhamdulillah smpai pernikahan bahkan sampai ajal tetap dengan pacar itu tadi apakah semua hal yg kita lakukan semasa hidup dengan dia itu hanyalah nafsu belaka??

    <<<jadi, tolong jawab, tolong jelaskan :) :)
    kalo gabisa jawab,, copy ini comment ke penulis awalnya,, terimakasih

    BalasHapus
  2. masalahnya aku juga ngga kenal mas mas itu dika , dia aja mah temen nya sawi .. -__-
    dan dia aja copas juga,, ini tadi tak cari FB nya aja udah di non aktifin sepertinya..
    MAAF :)

    BalasHapus
  3. ini blognya sumber artikel diatas .. >> http://jihadsabili.wordpress.com/about/

    BalasHapus